Menurut Wahyu Achadi, Direktur Home- Works, perusahaan design and build lain di Jakarta, penataan ruang kebanyakan rumah di perkotaan memang mau tak mau meniru apartemen. “Untuk itu perlu kompromi dan perubahan budaya,” katanya. Dengan ukuran rumah yang terbatas sudah tidak masuk akal membagi-bagi fungsi ruangnya secara ketat. “Harus disatukan menjadi sebuah open space yang besar. Nanti pemisahannya melalui perlengkapan di tiap area,” kata Ahsanul.
Misalnya, penempatan dua kursi di teras menandainya sebagai area penerima tamu yang bukan kerabat atau teman akrab. Sedangkan peletakan sofa dan meja makan menjadi penanda ruang keluarga dan ruang makan. Zoning berdasarkan furnitur itu bisa dipertegas dengan penambahan aksesoris. “Misalnya lukisan di ruang makan, foto-foto keluarga di ruang keluarga,” jelasnya. Zoning lain bisa dilakukan melalui aplikasi karpet di living room, warna keramik yang berbeda, atau menaikkan level lantai pada salah satu area
link sumber berita : https://housingestate.id/read/2015/01/17/ruang-keluarga-bisa-sebagai-ruang-tamu/
Foto : Koleksi proyek PT SAS

