Merancang Atap Tangguh, Ini Panduannya

Atap merupakan salah satu bagian rumah yang sangat penting dengan fungsi vital.

Rumah-rumah zaman dulu menggunakan rangka atap menggunakan material bahan kayu yang besar dan berat. Kondisi ini juga menyebabkan rangka atap itu berlebihan secara strukturnya atau over structure untuk menopang genteng rumah. Seiring perkembangan, saat ini sudah lazim menggunakan rangka atap dengan material rangka baja ringan ataupun besi hollow yang tipis.

Sebagai bagian penting dari rumah, atap tentunya harus prima untuk menopang genteng dan melindungi seluruh bagian rumah di bawahnya baik penghuni maupun aneka perabotan. Atap yang baik harus bisa menopang susunan rangka atap sehingga bisa menjamin material atap terpasang sempurna.

Menurut Anong Riandono, Marketing Manager PT Cerarufindo Primamandiri, produsen beberapa produk material bahan bangunan Karang Pilang, hal pokok dari pemasangan atap yang baik yaitu pemasangan jarak reng pada susunan rangkanya. Reng merupakan susunan rangka untuk peletakkan material gentengnya.

“Walaupun terlihat tipis tapi rangka baja ringan cukup oke digunakan untuk material atap tapi harus dipastikan perhitungannya benar. Penggunaan material ini juga lebih efisien karena susunan rangkanya disesuaikan dengan bobot material gentengnya apa itu genteng beton, keramik, metal, asbes, atau lainnya,” katanya.

Material baja ringan juga cukup baik digunakan sebagai rangka atap untuk material genteng jenis apapun selama aturannya diikuti. Yang juga penting, untuk tiga baris pertama pemasangan genteng pada reng diikat dengan cara dibaut. Hal ini untuk memastikan genteng mengikat sempurna dengan rangkanya dan lebih aman untuk hempasan cuaca yang kerap ekstrim: hujan disertai angin kencang.

Kembali ke soal reng, pastikan ikuti panduan disesuaikan dengan bobot material atap yang akan dipasang. Ada yang butuh jarak reng 25-26 cm dan itu harus konsisten diterapkan dari ujung bawah hingga atas. Bila posisi tidak pas akan membuat genteng tidak sempurna dan tidak mengunci posisi rengnya yang membuat berisiko saat ada hujan angin yang membuatnya rembes bahkan gentengnya bisa terangkat.

Selain reng yang juga harus diperhatikan yaitu jenis dan model atap. Sudut atap yang rendah hanya bisa digunakan jenis material atap yang bisa dengan sudut rendah mencapai 15 derajat seperti genteng metal, spandek, atau bitumen. Sudut setajam ini tidak memungkinkan digunakan jeni genteng keramik maupun beton yang hanya bisa digunakan untuk sudut 25-30 derajat.

“Selain itu pemasangan baut juga harus diperhatikan dan ditambah pada bagian sudut-sudut yang ekstrim di atas 45 derajat. Material genteng dibaut ke reng di bagian bawah yang overlap (bertumpuk). Pemasangan genteng juga penting dibuat selang-seling antara bagian yang atas dengan bawah dan seterusnya untuk membuat jalur tali air berliku sehingga mengurangi risiko adanya air yang tergenang,” bebernya.