Tips Beli Rumah Milenial

 Beberapa panduan ini bisa menjadi acuan untuk generasi milenial memiliki rumah pertama.

Rumah merupakan kebutuhan pokok seperti juga sandang dan pangan yang pemenuhannya harus diupayakan untuk dipenuhi. Hanya saja harga rumah yang mahal membuat mayoritas masyarakat tidak bisa memenuhinya dengan cepat hingga harus menabung maupun mencicil selama belasan tahun.

Kalangan muda pekerja milenial khususnya di perkotaan juga kerap disebut kesulitan untuk mengakses rumah. Hal ini karena harga lahan di perkotaan yang semakin mahal sementara penghasilan ataupun gaji para milenial yang masih sangat terbatas. Dibutuhkan effort maupun berbagai strategi untuk bisa memenuhi kebutuhan papan tersebut.

Di sisi lain, milenial yang masih muda memiliki beberapa kelebihan yang akan memudahkan aksesibilitas untuk memiliki hunian pertamanya. Salah satu kelebihan itu yaitu usia muda yang bagi bank bisa diberikan tenor pembiayaan yang panjang sehingga cicilan per bulan untuk rumah yang dibelinya bisa lebih ringan.

Menurut Benny Fajarai, Co-Founder Lifepal.co,id, sebuah marketplace di bidang insurance, ada banyak hal yang harus diperhatikan dan diperhitungkan saat kita berniat untuk membeli rumah. Perhitungan sangat penting supaya kebutuhan maupun lifestyle kita tiap bulan tidak terganggu karena harus membayar cicilan rumah yang besar.

“Tentukan berapa besar budget untuk membeli rumah karena harga rumah itu sangat bervariasi tergantung lokasi, luasan, fasilitas, dan sebagainya. Dengan melakukan pertimbangan yang seksama kita harus bisa memastikan budget yang kita miliki sesuai dengan anggaran yang bisa kita sediakan,” katanya.

Setelah itu pola bayar seperti apa yang akan kita gunakan? Mayoritas masyarakat Indonesia membeli rumah menggunakan pembiayaan bank (KPR) dan metode ini ada bagusnya karena unit rumah yang kita beli akan dipastikan legalitas maupun keamanannya. Bank tidak akan memberikan pembiayaan pada proyek yang bermasalah.

Membeli menggunakan skema KPR tentunya akan dikenakan bunga. Tapi tidak perlu khawatir, karena agunan yang digunakan adalah rumah yang kita beli dan harganya akan terus meningkat, bunga yang kita bayarkan akan tertutupi dengan peningkatan nilai rumah yang kita beli.

Membeli menggunakan KPR juga bisa menyegerakan niat kita untuk memiliki rumah karena tidak perlu menunggu dana tabungan mencukupi dan umumnya tingkat penghasilan tidak akan bisa mengejar dibandingkan tingkat kenaikan harga rumahnya. Jadi segera saja mencari informasi mengenai ragam KPR yang banyak ditawarkan bank.

Saat memutuskan mengambil KPR, pastikan penghasilan kita mencukupi karena sekurangnya gaji yang akan dipotong mencapai sepertiga dari total penghasilan yang dibawa pulang. Pastikan besaran penghasilan kita masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan yang lain setelah dipotong sepertiga untuk cicilan KPR.

Gambarannya, kita harus menyisihkan 20 persen dari penghasilan per bulan untuk tabungan. Tapi saat kita berencana membeli rumah, maka tabungan yang harus disiapkan ditingkatkan menjadi 30 persen setiap bulan dan terus diperbesar untuk mencukupi berbagai biaya pajak dan biaya-biaya lain saat membeli rumah.

“Semoga berbagai tips ini bisa berguna dan bisa menumbuhkan awareness generasi milenial terhadap pentingnya memenuhi kebutuhan papan dan harus disegerakan sebelum harganya terus naik dan semakin menjauhkan kemampuan kita mengakses rumah idaman. Manfaatkan juga berbagai website maupun aplikasi lain yang menampilkan listing perumahan termasuk simulasi pembiayaannya,” beber Benny.