Kenapa Harga Rumah Selalu Naik?
Dalam situasi ekonomi seperti apapun harga rumah di Indonesia selalu naik minimal sama dengan tingkat inflasi.
Pandemi Covid-19 yang kita alami sejak awal tahun 2020 lalu telah memukul perekonomian. Uniknya, untuk produk properti selalu bisa bertahan bahkan tetap bisa mencatatkan kenaikan harga. Hingga saat ini harga produk properti di hampir seluruh segmennya baik segmen bawah, menengah, dan atas selalu meningkat.
Terkait tren peningkatan harga properti di Indonesia juga sesuai dengan riset yang dilakukan Rumah.com. Berdasarkan data Indonesia Property Market Index (IPMI), dalam tiga tahun terakhir indeks harga rumah di Indonesia terus mengalami peningkatan yang stabil dengan angka kenaikan mencapai 10 persen.
Ada beberapa hal yang membuat harga produk properti di Indonesia terus mengalami tren kenaikan. Satu hal yang utama yaitu situasi over demand atau permintaan yang jauh lebih tinggi dibandingkan suplai atau ketersediaan produk di pasaran. Hal ini didukung dengan populasi yang terus meningkat mencapai 1,17 persen per tahunnya.
Banyak orang berpikir pandemi yang kita alami akan membuat harga rumah turun. Nyatanya menurut riset Cushman & Wakefield, pada periode semester kedua 2021 saat puncak pandemi Covid-19, harga rumah tapak masih mencatatkan peningkatan yang didorong karena naiknya harga material bahan bangunan maupun harga lahan.
Pandemi juga membuat tren bekerja dari rumah atau work from home (WFH) menjadi budaya baru dan ini berdampak pada kian tingginya minat masyarakat memiliki rumah sendiri. kriteria rumah yang ingin dibeli juga makin beragam dan spesifik salah satunya harus nyaman untuk istirahat dan melakukan berbagai kegiatan lainnya khususnya untuk WFH.
JLL Indonesia, perusahaan konsultan properti lainnya juga melaporkan hal yang sama. Rumah dengan 2-3 kamar tidur di wilayah Jabodetabek menjadi area yang sangat diminati dan karena itu tidak heran kalau kawasan ini dijadikan benchmark penelitian. Pengembang yang memasarkan produk residensial masih bisa mencatatkan transaksi penjualan di atas target yang ditetapkan bahkan oversubscribe.
Selain harga material bangunan, upah tenaga kerja hingga harga tanah menjadi alasan lain harga rumah terus meningkat. Beberapa faktor yang menjadi penyebab lainnya yaitu kenaikan harga lahan secara cepat khususunya karena perkembangan infrastruktur seperti akses jalan dan jalan tol yang membuat aksesibilitas antar kawasan semakin mudah.
Faktor lainnya yang juga menjadi penyebab terus meningkatnya harga rumah yaitu peran sektor dunia usaha atau swasta itu sendiri. Perusahaan pengembang dengan kekuatan modalnya maupun investasi dari berbagai pihak bisa membebaskan lahan hingga ribuan hektar untuk ditawarkan menjadi proyek dengan konsep kota baru. Hal ini tentunya meningkatkan harga jual karena pajak-pajak maupun pengelolaan lahan yang luas akhirnya dibebankan pada harga jual yang akan terus meningkat.