Transit Oriented Development

Keuntungan Apartemen TOD

 

Unit apartemen di kawasan TOD mencatatkan penjualan yang lebih baik dibandingkan unit non TOD.

 

Pengembangan sebuah kawasan properti bukan hanya membangun fisik bangunan maupun beserta fasilitasnya. Setiap proyek properti sangat terkait dengan kawasan sekitarnya dan itu bisa menentukan perbedaan harga jual hingga potensi peningkatan harga untuk jangka waktu panjang.

 

Pengembangan proyek properti yang dikonsep terinitegrasi dengan sarana transportasi publik atau transit oriented development (TOD) misalnya, disebut memiliki value dan daya tarik tersendiri. Sebuah kawasan TOD mengutamakan kemudahan aksesibilitas para penghuninya menggunakan transportasi publik yang tersedia di kawasannya.

 

Pemerintah juga terus mendorong pengembangan kawasan TOD dan konsep ini juga disebut sebagai solusi hingga penataan kawasan perkotaan seiring harga tanah yang terus meningkat. Menurut Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto, seiring minat masyarakat menggunakan KRL, MRT, dan LRT telah mendorong kebutuhan hunian high rise residence berkonsep TOD yang semakin diminati.

 

“Riset Colliers mengenai Are TOD Apartment More Desireble? yang dirilis belum lama ini, kami melakukan perbandingan 15 proyek properti yang berkonsep TOD dan non TOD yang diluncurkan di Jakarta sejak tahun 2017, dari data itu memang menunjukkan ada beberapa kelebihan dari produk properti di dalam kawasan TOD dibandingkan non TOD,” katanya.

 

Riset tersebut menunjukkan kalau kinerja penjualan untuk unit TOD memang lebih baik dibandingkan non TOD. Produk properti di dalam kawasan TOD juga bisa bertahan lebih baik terkait kondisi pelemahan ekonomi nasional dan global. Kinerja proyek TOD lebih baik dibandingkan proyek non TOD yang mengalami perlambatan.

 

Berdasarkan tingkat penjualan unit apartemen di kawasan TOD bahkan saat sebelum adanya pandemi Covid-19, proyek TOD masih menunjukkan adanya peningkatan dalam penyerapan bila dibandingkan dengan penjualan unit non TOD. Di sisi lain, unit apartemen TOD dan non TOD pada umumnya beda kelas dan hal ini yang ikut mendorong angka penjualan lebih tinggi untuk unit TOD.

 

Hal lainnya lagi, mayoritas pembeli atau konsumen unit TOD didominasi oleh kalangan investor baik investor individual maupun broker. Bahkan konsumen dari kalangan pengguna atau end user sekalipun tetap merupakan investor yang berpikir akan menjual kembali unitnya bila sudah terjadi peningkatan harga.

 

“Mayoritas konsumen yang membeli unit TOD juga memilih cara bayar angsuran tunai bertahap atau instalment langsung ke developer. Hal ini karena umumnya konsumen yang membeli unit apartemen sudah memiliki rumah ataupun properti pertama sehingga tidak mau direpotkan dengan urusan legalitas bank dan lebih memilih mencicil langsung ke developer,” imbuhnya.