Material Alternatif, Susun Bata Seperti Lego

Material Alternatif, Susun Bata Seperti Lego

Perkembangan teknologi membuat banyak muncul material alternatif seperti bata interlock.

Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendorong penyediaan hunian yang aman, nyaman, dan terjangkau bagi masyarakat luas. Situasi ini juga direspon oleh produsen bahan bangunan yaitu perusahaan BUMN PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melalui anak usahanya PT Semen Padang.

Semen Padang menghadirkan produk bahan bangunan inovatif bata interlock untuk solusi pembangunan rumah yang lebih cepat, ekonomis, estetis, dan ramah lingkungan (green product). Bata interlock ini merupakan produk hasil applied research dengan mekanisme kerja bata yang saling mengunci antar balok seperti sistem lego.

Sebagai material alternatif, penggunaan bata interlock ini bisa memberikan banyak keuntungan dibandingkan material konvensional dalam pembangunan rumah. Dengan meknisme interlock seperti ini proses aplikasinya menjadi lebih mudah dan efisien.

Durasi konstruksi pembangunan rumah menggunakan bata interlock juga lebih cepat daripada bata biasa karena tidak memerlukan proses perendaman bata, penyediaan kotak cetak pengecoran atau bekisting, aplikasi bahan perekat atau spesi di setiap lapis bata, serta penambahan plester dan acian.

Keunggulan lainnya, bata interlock memberikan tampilan modern dan mampu mengondisikan udara dalam ruangan menjadi lebih sejuk karena bisa melepaskan panas yang terisolasi dalam ruangan. Bata interlock juga telah dinyatakan ramah gempa untuk wilayah dengan tingkat seismisitas tinggi berdasarkan Uji Siklik dinding 2D di Balai Besar Sarana dan Bangunan Gedung Dirjen Bina Teknik Permukiman dan Perumahan.

Menurut Direktur Bisnis dan Pemasaran SIG Subhan, bata interlock adalah solusi untuk menghasilkan bangunan yang lebih kokoh dan estetis sesuai keinginan dengan cara yang lebih cepat, biaya lebih ekonomis, dan ramah lingkungan. Bata interlock sangat cocok digunakan pada berbagai proyek pembangunan perumahan termasuk mendukung upaya percepatan pemenuhan backlog perumahan.

“Kehadiran produk bata interlock ini semakin memperkaya portofolio produk dan solusi bahan bangunan SIG yang ramah lingkungan karena diproduksi menggunakan semen hijau dengan emisi karbon lebih rendah serta telah memenuhi standar mutu SNI 03-0349-1989 tentang Bata Beton Pasangan Dinding,” terangnya.

Pengembangan bata interlock telah dimulai sejak tahun 2019 melalui kolaborasi Unit Bisnis Inkubasi Non Semen PT Semen Padang dengan Departemen Research & Development SIG yang dilanjutkan dengan proses inkubasi bisnis sejak tahun 2023 oleh Unit Bisnis Inkubasi Non Semen PT Semen Padang.

Produk inovatif ini telah digunakan di lebih dari 100 unit rumah pada sejumlah proyek di Sumatera Barat dan Jambi. Diantaranya Perumahan Sulthan Residence di Kabupaten Pasaman Barat, Perumahan Griya Madani di Kota Padang, Perumahan Farensa di Kota Padang, rumah bantuan program CSR PT Semen Padang di Kota Padang, rumah bantuan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di 50 kabupaten-kota, dan program bedah rumah di Kota Jambi.

Inovasi ini dapat mendukung percepatan pengurangan angka backlog kepemilikan rumah di Indonesia yang menurut Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2023 menunjukkan angka sebesar 9,9 juta unit dengan 26,9 juta rumah tangga tidak memiliki akses terhadap hunian yang layak.

Lebih lanjut Subhan menyampaikan, bata interlock ini juga bisa memenuhi kriteria pembangunan rumah di IKN yang mengusung konsep sustainable and smart city karena dibuat menggunakan produk semen hijau dengan waktu pengerjaan yang lebih cepat sehingga biaya konstruksi menjadi lebih efisien serta didukung dengan tampilan yang modern.

”SIG siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menyukseskan proyek pembangunan perumahan dan permukiman baik di IKN maupun daerah lain. Sebagai perusahaan BUMN, kami berkomitmen untuk terus berkontribusi dan menjadi bagian dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” tandasnya.